Turis Tiongkok akan Penuhi Derawan

*Charter Flight Sriwijaya 
* Mulai 21 Juli 2017
 

Setelah Manado, turis Tiongkok akan ramai-ramai berwisata ke Derawan mulai 21 Juli ini. Konektivitasnya akan disambung  dengan charter flight Sriwijaya Air.

"Mulai 21 Juli kami akan coba jembatani satu kota di Tiongkok dulu. Nanti akan ada charter flight dari Guangzhou ke Tarakan hingga Agustus 2017. Ini akan dijelajahi Boeing 737 NG berkapasitas 200 penumpang. Frekwensinya enam kali," tutur Senior Corporate Communications Manager PT Sriwijaya Air Group Agus Soedjono, Selasa (13/6).

Menurut Agus, pihaknya akan melihat sampai Agustus. "Kalau pesanannya tinggi, tidak menutup kemungkinan akan kita naikkan jadi regular flight," tambah Agus.

Niatan Sriwijaya tadi langsung direspon Divisi Pengembangan Pasar Asia Pasifik Kementerian Pariwisata. Bagi warga Tiongkok,  wisata bahari sangat digemari lantaran negeri itu tidak bersinggungan dengan laut.

"Kami sudah koordinasi untuk memfasilitasi 15 agent yang menjual paket charter untuk site vite akhir Juni ini," terang Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara, I Gde Pitana yang didampingi Asisten Deputi Pengembangan Pasar Asia Pasifik Vinsensius Jemadu.

Menurut Vije, sapaan Vinsensius Jemadu,  site visite 15 Agent Tiongkok pada akhir Juni nanti adalah gerbang masuknya. Semoga ini berjalan lancar. Agent-agent ini yang juga membuat Manado booming.

‌Vije – sapaan akrab Vinsensius Jemadu membenarkan apa yang disampaikan Pitana. Selain mengundang 15 agent top, pihaknya juga sudah menyiapkan paket-peket perjalanan wisata yang sulit ditolak wisman Tiongkok. "Paket utama yang dijual masih bahari. DI sana ada Derawan dan sekitarnya. Sebelum paket stimulus triwulan berjalan kami upayakan dengan joint promotion dulu," timpal VJ.

Menpar Arief Yahya langsung happy melihat respon cepat jajarannya. Upaya nyata tadi, menurutnya bakal mempercepat niatan Kalimantan Timur untuk mewujudkan Derawan dan sekitarnya menjadi pusat wisata di Indonesia setelah Bali.

"Ini mimpi, cita-cita dan dambaan puluhan tahun. Harapannya Tarakan dan Derawan dibanjiri turis. Tidak ada cara lain memajukan Kalimantan Timur. Harus lewat pariwisata. Oil dan tambang sudah redup," ungkapnya.
Bagi Kalimantan Timur, ini peluang sekaligus keberuntungan luar biasa.

Menurut menteri, meskipun Kalau tidak masuk 10 destinasi unggulan, namun karena airline sendiri yang berinisiatif terbang ke Kaltim, maka pemerintah pantas berterima kasih kepada air Line dalam hal ini Sriwijaya.

"Jika ini jadi program pemerintah, mungkin biayanya puluhan, bahkan ratusan miliar. Dan belum tentu ada operator penerbangan yang mau terbang dari luar negeri ke Kaltim. Jadi saya ucapkan terima kasih kepada Sriwijaya. Mudah-mudahan setelah ini banyak maskapai yang mengekor Sriwijaya," ungkap Menpar Arief Yahya.

Guna mengantisipasi kedatangan turis Tiongkok ini, Dinas pariwisata Kaltim sudah berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata Berau dan Travel yang ditunjuk Kemenpar untuk melakukan site vite, salah satunya adalah PT Trans Borneo. ***

0 comments