Rujab Bupati Bergema dengan Sholawat Burdah

Sangatta – Majelis sholawat burdah adakan kegiatan malam Jumat di rumah jabatan Bupati Kutai Timur, Kamis, (23/2/2017). Kegiatan religi yang berisi pembacaan qoshidah sholawat Burdah, karya Imam Al Bushiry ini rutin dibaca di rumah jabatan bupati Kutai Timur setiap Kamis malam Jumat.

Kegiatan yang dihadiri puluhan warga nahdliyin itu sudah mulai berkumpul sejak magrib. Setelah melakukan sholat isya berjamaah acara kemudian dilanjutkan dengan pembacaan sholawat burdah yang dipimpin K. Mungdirin yang juga sebagai katib suriah Nahdlatul Ulama Kutai Kimur.

Dalam ceramah singkatnya, K. Mungdirin mengungkapkan pentingnya membaca shalawat, dilihat dari ketenangan hati dan pahala bagi yang membacanya.

“Seorang muslim yang soleh, dengan sholawat satu sholawat saja akan mendapatkan sepuluh kali lipat pahalanya, sementara pada sholawat burdah ini ada 160 bait yang berisi pujian kepada Nabi SAW” jelas kyai yang punya usaha depo air Mekkah Jaya di Gang Bumitaka Kabo.

Jauh-jauh hari sebelum kegiatan sholawat burdah ini menjadi rutin diadakan di pendopo Rujab, bupati Kutai Timur Ir. H. Ismunandar, MT. mempersilahkan kepada masyarakat yang ingin menggunakan pendopo rumah jabatan bupati untuk kegiatan-kegiatan yang positif.

“silahkan menggunakan pendopo, itu kan milik masyarakat ya harus digunakan masyarakat” Ujar Bupati Ismunandar.

Mengenal Imam Al Bushiry

Imam Bushiry dilahirkan di Dallas pada selasa 1 Syawwal 608 H, dan wafat di Iskandariyah Mesir pada 696 H. Seorang ulama keturunan dari suku yang dikenal dengan bani Habnun, Moroko.

Nama lengkapnya Abu Abdillah Muhammand bin Sa’id bin Hammad bin Abdillah bin Alshonhaji Albushiry Almishry, memiliki kumpulan syair yang terkenal Qashidah Burdah.

Burdah terdiri dari beberapa unsur. Pada bagian depan qosidah burdah syairnya berisi ingatan kepada kekasih, kerinduan, dan cinta. Syair berikutnya berisi peringatan godaan hawa nafsu, kemudian pujian-pujian kepada Nabi SAW, selanjutnya berisi tentang Alqur’an, isra’ mi’raj, jihad, dan tawassul.

Penyakit lumpuh yang dideritanya sembuh, berkat ketekunan Imam Bushiry dalam mengarang qasidah burdah. Kecintaannya kepada Allah dan Rasulullah Saw mampu mengesampingkan cintanya terhadap yang lain. Bait demi bait sholawat Burdah pula yang akhirnya mampu menghadirkan sang kekasih Rasulullah SAW dalam mimpinya.

Alunan Burdah juga mampu menyembuhkan berbagai penyakit. Sehingga Burdah sampai kini masih terus dibacakan kaum Muslimin di sebagian negara Islam di dunia.

0 comments