Pelatihan Kader Jumantik Cilik di Sekolah

Kongbeng, Selasa 21 Februari 2017 UPT Puskesmas Kongbeng bekerja sama dengan UPT Pendidikan Kongbeng hari ini di aula SMK 1 Kongbeng, telah menyelenggarakan Pelatihan Jumantik (Juru Pemantau Jentik) Cilik di Sekolah, dan dibuka secara resmi oleh Kepqla UPT Pendidikan Kongbeng, Ismail, S.Pd.SD.

Peserta berasal dari perwakilan sekolah masing-masing 1 putra dan 1 putri, mulai SD, SMP dan SMA se-kecamatan Kongbeng. Acara dimulai dengan pembekalan materi tentang bahayanya penyakit demam berdarah (DBD) yang disebabkan oleh nyamuk Aides Aigepty oleh nara sumber dr. Agus Irawan, selaku Kepala UPT Puskesmas Kongbeng.

Setelah sesi interaktif acara dilanjutkan dengan praktek tentang cara pembasmian jentik yang ada tempat-tempat penampungan air disekitar SMK 1 Kongbeng. Diharapkan para kader jumantik di sekolah yang dilantik dapat menerapkan ilmu yang didapat selama pelatihan di sekolah masing-masing.

Mengutip jawaban yang disampaikan dr. Agus atas pertanyaan salah satu peserta yaitu apa perbedaan antara DBD, Malaria dan Typus?

“ketiganya mempunyai kesamaan dalam hal gejala awal, yaitu mengalami demam tinggi, dalam keadaan ini ketiganya dapat mengalami penurunan trombosit. Perbedaannya adalah dalam fase terjangkitnya virus nyamuk” jelas Agus.

“Pada DBD penderita dalam 4 hari akan mengalami demam tinggi bahkan dapat mengakibatkan kematian dalam waktu relatif singkat, sementara pada malaria penderita akan mengalami demam yang lebih lama kadang, dingin kadang panas disertai menggigil. Untuk meyakinkan penderita terjangkit DBD atau tidak, harus ada pemeriksaan laboratorium dengan pemeriksaan darah. Untuk tindakan penyelamatan sebelum dibawa kerumah sakit, penderita DBD dianjurkan untuk diberi minum sebanyak-banyaknya” Agus melanjutkan penjelasannya.

Dalam kesimpulan yang disampaikan oleh perwakilan peserta baik dari SD, SMP maupun SMA, pemberantasan jentik nyamuk dapat dilakukan dengan 3M Plus yaitu, Menguras, Menutup, Mengubur dan Menjaga Kesehatan. Disini kader jumantik dilatih untuk berani berbicara dan menyampaikan pendapat didepan orang yang lain. Hal tersebutlah yang diutamakan sebagai kader jumantik di sekolah selain ilmu pengetahuan yang cukup mengenai DBD itu sendiri.

Citizen Journalism Setiyati editor Sismanto HS

0 comments